Meetblio – Selama pandemi berlangsung banyak masyarakat yang sangat kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya, karena sulitnya mencari nafkah dan juga membuka usaha juga masih sepi pemerintah memberikan bantuan kepada rakyatnya agar bisa sedikit meringankan beban para warganya. Namun bagaimana jika bantuan yang diberikan oleh pemerintah disalah gunakan oleh pihak tertentu hanya untuk memuaskan dirinya sendiri? Tentu saja hal itu merupakan suatu tindakan yang tidak memiliki rasa kemanusiaan karena bantuan tersebut bukan lah hak mereka namun hak kita semua yang akan mendapatkan bantuan.
Hal inilah yang telah dilakukan oleh seorang pria (24) yang telah menyalahgunakan bantuan sosial sekaligus menghabiskan uang tersebut hanya karena pria tersebut bermain judi online di https://www.ratu188ratu188.com . Ia memang menerima bantuan tersebut melalui rekeninya pada tanggak 8 April lalu sejumlah 46,3 juta yen (sekitar Rp 5,2 miliar) jumlah tersebut sangat lah banyak dan seharusnya sangat bermanfaat sekali untu meringanka para waega yang sangat kesusahan akibat pandemi.
Dana senilai Rp5,2 miliar tersebut seharusnya dibagikan kepada 463 orang, namun uang tersebut telah habis untuk ia gunakan untuk berjudi online. Sebelum mendapatkan dana tersebut pria itu memang telah berjanji akan melakukan kerja sama dengan pemerintah jika ada dana bantuan yang masuk. Namun setelah dana tersebut masuk ternyata malah ia gunakan dengan tidak semestinya. Setelah pemerintah Kota Abu di Prefektur Yamaguchi mengetahui kejadian tersebut kemudian pria itu dilaporkan ke pihak yang berwajib dengan tuduhan pidana.
Dana yang seharusnya di terima oleh masing-masjng anggota sebanyak 100.000 yen atau sekitar Rp11,3 juta kini hanya tinggal angan belaka karena perbuatan si pria tersebut. Pemerintah Jepang memang sangat peduli dengan warganya yang sangat kesusahan ekonomi akibat pandemi. Sehingga pemerintah memberikan bantuan pada setiap warganya yang patut untuk mendapatkan bantuan. Blunder terjadi pada 8 Aprik dana yang tidak sengaja di depositokan ke rekening pribadi seorang pria tersebut berjumlah 46,3 juta yen atau sekitar Rp5,2 miliar.
Setelah dana tersebut masuk ke rekening seorang pria tersebut kemudian uang tersebut setiap hari di tarik sejumlah 600.000 yen (Rp67,9 juta) uang tersebut di tarik selama 2 pekan. Itu merupakan ungkapan dari pria tersebut setelah ia di tangkap, kini uang tersebut sudah hilang di meja judi. “Saya sudah memindahkan uang utu, tidak bisa diapa-apakan. Saya tidak akan kabur. Saya akan membayar kejahatan saya” jelas pria tersebut yang sedang dikutib di media setempat.
Namun setelah beberapa hari dari proses interogasi pria tersebut tidak bisa dihubungi lagi. Ini telah di ungkapkan oleh pengacaranya bahwa kliennya telah bekerjasama dengan aparat dan sepakat untuk di interogasi oleh kepolisian prefektur. Pengacaranyanjuga telah menyampaikan dari ucapan kliennya bahwa “Saat ini saya tidak punya uangnya dan saya tidak punya apapun dengan nilai signifikan di tangan. Sesungguhnya sangat sulit mengembalikannya”.
Karena tindakan pria tersebut maka Pemerintah Kota Abu menggugat pria tersebut sebanyak 51 juta yen termasuk juga biaya sidang. Wali Kota Abu, Norihiko Hanada juga menyatakan permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat Jepang karena kelalaiannya kini mereka tidak jadi menerima bantuan sosial tersebut. Setelah kejadian tersebut Pemerintah Jepang semakin berhati-hati ketikan menyalurkan bantuannya. Dan kini dana bansos sebesar 100.000 yen telah di terima dengan baik pada setiap keluarga yang berhak menerimanya.